KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik. shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni nabi muhammad SAW.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kegiatan pramuka, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
ini memuat tentang “SKU Bantara, Laksana dan Pandega” yang sangat penting bagi
anggota. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail
yang cukup jelas bagi pembacanya.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
Mojokerto, 21 Desember
2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
BAB
II PEMBAHASAN 2
A. Penegak Bantara 2
Pengertian Penegak
Bantara 2
Syarat-syarat Menjadi
Penegak Bantara 2
B. Penegak Laksana 4
Pengertian Penegak
Laksana 4
C. Pandega 6
Pengertian Pandega 6
Kode Kehormatan Pramuka
Pandega 6
Tri Satya dan Dasa
Dharma 7
Sistem Tanda Kecakapan Pramuka Pandega 8
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR
PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pramuka merupakan hal
positif yang sangat baik untuk di lakukan karena dalam kegiatan pramuka
terbentuk kepribadian. Di dalam kegiatan Pramuka kita di ajarkan melakukan hal
baik. Pramuka membentuk karakter siswa yang menjadikan hidup disiplin.
Kalau kita
mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat
hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal
ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara
Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi
gerakan kepramukaan.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di
luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan
menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam
terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah
sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu Penegak
Bantara?
2.
Bagaimana syarat
untuk menjadi Penegak Bantara ?
3.
Apa itu Penegak
Laksana?
4.
Bagaimana syarat
untuk menjadi Penegak Laksana ?
5.
Apa itu Pandega
?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penegak Bantara
Pengertian
Penegak Bantara
Penegak Bantara adalah tingkatan
Syarat-syarat Kecakapan Umum pertama dalam satuan Pramuka Penegak sebelum
Penegak Laksana. Golongan Pramuka Penegak yang belum menyelesaikan Syarat-syarat
Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara belum dianggap sebagai Pramuka Penegak dan
disebut sebagai “Tamu Ambalan”, atau “Tamu Penegak”
Syarat-syarat
yang harus dipenuhi Untuk mencapai tingkat Penegak Bantara, calon Penegak harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
·
Rajin dan aktif
mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan Penegak.
·
Telah
mempelajari dan menyetujui Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
·
Mengerti dan
bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya dalam kehidupannya
sehari-hari. Dapat memberi Salam Pramuka dan tahu maksud dan penggunannya.
·
Tahu tanda-tanda
pengenal dalam Gerakan Pramuka. Tahu struktur organisasi dan Gerakan Pramuka
dan Dewan Kerja Penegak dan Pandega.
·
Tahu arti
lambang Gerakan Pramuka. Tahu arti Pancasila.
·
Tahu sejarah dan
arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, serta dapat mengibarkan
dan menurunkannya dalam upacara.
·
Dapat dengan
hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka orang
banyak, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan
atau dinyanyikan pada suatu upacara.
·
Tahu arti
lambang Negara Republik Indonesia. Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti
pertemuan-pertemuan Penegak.
·
Tahu arti dan
sejarah Sumpah Pemuda.
·
Tahu perjuangan
bangsa Indonesia dan rencana pembangunan Pemerintah.
·
Tahu susunan
Pemerintah Republik Indonesia dari Pusat sampai ke Desa.
·
Dapat berbaris.
·
Selalu
berpakaian rapi, memelihara kesehatan badan, dan memelihara kebersihan
lingkungannya.
·
Tahu pentingnya
bahan-bahan makanan yang bernilai gizi, dan dapat memasak makanan di perkemahan
untuk sedikitnya 5 orang.
·
Tahu tentang
penyakit-penyakit rakyat yang terpenting, dan tentang cara-cara pencegahannya.
·
Melakukan salah
satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
·
Tahu adat sopan
santun pergaulan Indonesia. Memiliki buku Tabanas.
·
Setia membayar
uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya
dari usahanya sendiri.
·
Menguasai suatu
keterampilan di bidang pertanian, bidang industri, atau bidang lain yang
dipilihnya sendiri, tetapi yang dapat diharap kelak akan berguna bagi
kehidupannya.
·
Dapat membaca
jam dan menggunakan kompas.
·
Sudah pernah
berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-turut.
·
Pernah ikut
serta kerjabakti gotongroyong yang ditugaskan oleh Pembinanya.
·
Keagamaan (seuai
dengan agama masing-masing)
·
Untuk Penegak
yang beragama Islam:
-
Dapat mengucap
Kalimat Syahadat dan tahu artinya.
-
Mengerti Rukun
Iman dan Rukun Islam.
-
Melakukan salat
berjama’ah.
-
Tahu riwayat
Nabi Muhammad saw.
·
Untuk Penegak
yang beragama Katolik:
-
Tahu sakramen
Permandian, sakramen Penguatan, sakramen Maha Kudus, sakramen Pengakuan Dosa
(Tobat).
·
Untuk Penegak
yang beragama Protestan:
-
Dapat dengan
hafal menyanyikan 4 nyanyian Kristen.
-
Dapat mengucap
doa sederhana pada kesempatan tertentu.
-
Bersedia
memimpin kelompok mempelajari Alkitab.
-
Mengetahui
sekedar peraturan-peraturan Gereja
·
Untuk Penegak
yang beragama Hindu:
-
Dapat memenuhi
SKU untuk Pramuka golongan Siaga dan golongan Penggalang di bidang pendidikan
agama Hindu.
-
Tahu arti
"Wiweka", "Sastra", "Aksara", dan mengerti arti
"Tat Twam Asi".
·
Untuk Penegak
yang beragama Budha:
-
Dapat memenuhi
SKU untuk Pramuka golongan Siaga dan golongan Penggalang di bidang pendidikan
agama Budha.
-
Mengerti dan
dapat menyanyikan Parita-parita tersebut dalam SKU untuk Pramuka golongan Siaga
dan golongan Penegak.
B.
Penegak Laksana
Pengertian Penegak Laksana
Penegak Laksana adalah tingkatan
Syarat-syarat Kecakapan Umum kedua dalam satuan Pramuka Penegak setelah Penegak
Bantara. Golongan Pramuka Penegak yang telah menyelesaikan Syarat-syarat
Kecakapan Umum (SKU) Penegak Laksana dapat mengikuti SKU Pramuka Garuda.
Syarat-syarat
yang harus dipenuhi Untuk mencapai tingkat Penegak Laksana, seorang Pramuka
Penegak Bantara harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
·
Rajin dan aktif
mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan sebagai Penegak Bantara. Dapat memberi
penjelasan tentang Dasa Darma dan Tri Satya.
·
Tahu sejarah
pendidikan kepramukaan di Indonesia, dan peranannya dalam pembangunan bangsa
dan negara dewasa ini.
·
Tahu tentang
gerakan kepramukaan sedunia, dan tentang cita-cita persaudaraan Pramuka
sedunia.
·
Mengetahui
tentang Perserikatan Bangsa-bangsa dan tentang beberapa badan yang terdapat
dalam organisasi itu.
·
Bersungguh-sungguh
mengamalkan Pancasila.
·
Dapat dengan
hafal menyanyikan lagu-lagu di mika orang banyak sedikitnya lagu-lagu yang
disyaratkan untuk SKU tingkat Penggalang Rakit.
·
Tahu tentang upacara-upacara
adat di daerahnya; misalnya upacara perkawinan, khitanan, penerimaan tamu
terhormat, dll.
·
Tahu cara
merawat dan mengebumikan jenazah.
·
Dapat memimpin
barisan Pramuka.
·
Dapat memberi
pertolongan pertama pada kecelakaan.
·
Jika di tempat
tinggalnya ada pesawat telepon, dapat menggunakannya secara baik.
·
Melakukan salah
satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang, dan
melakukan salah satu cabang olahraga lain lagi serta tahu peraturan
permainannya.
·
Untuk
puteri : Mengurus suatu rumah tangga selama 2 hari berturut-turut.
·
Untuk
putera : Berjalan kaki selama 2 hari berturut-turut.
·
Dapat
menampilkan satu macam kegiatan seni budaya di hadapan pramuka-pramuka atau di
hadapam penonton-penonton lain.
·
Menjalankan
suatu proyek produktif di bidang pertanian, bidang industri atau di bidang
lain, secara perorangan atau bersama-sama orang lain, dan dapat memperlihatkan
hasil karyanya.
·
Mengadakan
peninjauan di wilayah kelurahan tempat tinggalnya untuk mempelajari
masalah-masalah pembangunan, membuat laporan peninjauannya, lengkap disertai
kesimpulan-kesimpulan dan saran-saran.
·
Sekurang-kurangnya
2 kali pernah ikut serta kerja bakti gotong royong yang ditugaskan oleh
Pembinanya, di sekolahnya, di kampungnya, di tempat ibadat, atau di tempat
lain; dan pernah membantu lembaga seperti PMI, LSD, Bimas, PKK, Karang Taruna,
atau lain sebagainya.
·
Dapat
merencanakan, mempersiapkan, serta memimpin rapat, dan dapat membuat risalah
rapat.
·
Memiliki buku
Tabanas, dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama
sekurang-kurangnya 8 minggu sejak menjadi Penegak Bantara, dan sebagian
daripada uang itu diperoleh dari usahanya sendiri.
·
Untuk
putera : Berjalan kaki selama 2 hari berturut-turut.
·
Setia membayar
uang iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya diperolehnya dari
usahanya sendiri.
·
Pernah membantu
dalam menjalankan administrasi keuangan Gugus depannya, atau administrasi
keuangan lainnya.
·
Membantu Pembina
Siaga atau Pembina Penggalang dalam membina para Pramuka di Perindukan Siaga
atau Pasukan Penggalang.
·
Memiliki
sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus.
·
Keagamaan
(sesuai agama masing-masing)
·
Untuk Penegak
yang beragama Islam:
-
Tahu
syarat-syarat, rukun-rukun, dan yang membatalkan salat, serta melakukan salat
sehari-hari.
-
Mengetahui
riwayat Nabi Muhammad saw.
·
Untuk Penegak
yang beragama Katolik:
-
Dapat memimpin do’a dan bernyanyi bersama.
-
Dapat menolong
orang sakit secara rokhaniah (sakramen orang sakit)
-
Memahami arti
kematian.
-
Tahu beberapa lagu untuk jiwa-jiwa orang
meninggal.
·
Untuk Penegak
yang beragama Protestan :
-
Turut serta
dalam kesaksian dan pelayanan Gereja sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
-
Bersedia
mengikuti pengajaran agama (Katekhesasi).
-
Untuk Penegak yang beragama Hindu: Tahu arti
Dhayana, Yoga, Samadhi.
C.
Pandega
Pengertian Pandega
Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang
termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25
tahun. Pramuka Pandega memiliki jenis kegiatan yang sama dan dilakukan
bersama-sama dengan Pramuka Penegak. Pembinaan Pramuka Pandega dilakukan mulai
dari tingkat Gugusdepan dalam satuan yang disebut Racana, dan di
tingkat Kwartir dapat mengikuti Satuan Karya dan Dewan Kerja.
Kode Kehormatan Pramuka Pandega
Kode Kehormatan seorang pramuka pandega sama
dengan kode kehormatan pramuka penegak dan anggota pramuka dewasa lainnya. Kode
kehormatannya terdiri atas Satya Pramuka (janji) yang disebut Trisatya dan
Darma Pramuka (ketentuan moral) yang disebut Dasadarma.
Adapun
bunyi Trisatya dan Dasadarma untuk pramuka pandega adalah sebagai berikut:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan Pancasila,
2. menolong
sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat,
3. menepati
Dasadarma.
Dasadarma
1. Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta
alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot
yang sopan dan kesatria.
4. Patuh
dan suka bermusyawarah.
5. Rela
menolong dan tabah.
6. Rajin,
terampil, dan gembira.
7. Hemat,
cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin,
berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya.
10. Suci
dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
11. Pengorganisasian
Pramuka Pandega
Pramuka pandega dihimpun dalam satuan yang
dinamakan racana. Satu racana pandega idealnya beranggotakan antara 10 - 30
pramuka pandega. Racana dapat dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang
disebut 'Reka'. Racana Pandega menggunakan nama dan lambang yang dipilih sesuai
dengan aspirasi anggota dan mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi
kehidupan Racana. Biasanya menggunakan nama pahlawan namun dapat juga
menggunakan nama tokoh, nama jenis senjata, nama kerajaan dalam pewayangan
atau nama ceritera mitos. Sedangkan Reka bisa dinamakan bebas sesuai keinginan
anggota atau sesuai dengan minat bersama anggota semisal reka bernama
"Reka Gita Pesona" karena anggotanya sama-sama menyukai musik.
Racana
dipimpin oleh seorang ketua yang disebut Pradana. Pradana dipilih dari
musyawarah anggota Racana. Organisasi racana disusun sesuai organisasi yang
terdapat di masyarakat pada umumnya, karena pada usia Pandega sudah terjun
dalam kehidupan masyarakat. Di dalam organisasi Racana terdapat Dewan Racana
Pandega yang disebut 'Dewan Pandega' dan 'Dewan Kehormatan'.
1. Struktur
organisasi Dewan Pandega terdiri Ketua Racana (Pradana), Kerani (Sekretaris),
Bendahara, Pemangku Adat (penjaga kode etik Racana atau tata cara adat Racana),
dan beberapa anggota. Sedangkan pembina Racana bertindak sebagai
penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil
keputusan terakhir. Dewan pandega ini mempunyai tugas:
2. Merancang
program kegiatan
3. Mengurus
dan mengatur kegiatan
4. Mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan
5. Merekrut
anggota baru
6. Mencari/mengidentifikasi
sumber dana untuk disampaikan kepada Ketua Gudep
7. Mengelola
dana untuk menjalankan program kegiatan
8. Melaporkan
pelaksanaan kegiatan kepada Pembina Gudep
9. Dewan
Kehormatan Pandega adalah Dewan yang dibentuk untuk mendampingi Dewan Pandega.
Tugas Dewan Kehormatan Pandega yaitu:
10. Menentukan
pelantikan,
11. Memberikan
penghargaan kepada Pandega yang berprestasi
12. Memberikan
tindakan hukuman atas pelanggaran terhadap kode kehormatan.
13. Rehabilitasi
anggota Racana Pandega.
14. Pakaian
Seragam Pramuka Pandega
Sistem Tanda Kecakapan Pramuka
Pandega
Kecakapan
pramuka pandega terdiri atas kecakapan umum, kecakapan khusus, dan pramuka
garuda. Kecakapan Umum ditempuh dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan
Umum (SKU)
yang terdiri atas satu tingkat yaitu Pandega. Kecakapan khusus dicapai dengan
menyelesaikanSyarat Kecakapan Khusus (SKK) yang
memiliki tiga tingkatan yaitu purwa, madya, dan utama. Setelah menyelesaikan
Syarat Kecakapan Umum Pandega maka seorang Pandega dapat menempuh Syarat
Pramuka Garuda (Eagle Scout). TKU (Tanda Kecakapan Umum) dipasang di bahu
pakaian.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pramuka Penegak itu dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Penegak Bantara
2. Penegak Laksana
Penegak Bantara adalah tingkatan
Syarat-syarat Kecakapan Umum pertama dalam satuan Pramuka Penegak sebelum
Penegak Laksana. Sedangkan, Penegak Laksana adalah tingkatan Syarat-syarat
Kecakapan Umum kedua dalam satuan Pramuka Penegak setelah Penegak Bantara.
Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang
termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25
tahun. Pramuka Pandega memiliki jenis kegiatan yang sama dan dilakukan
bersama-sama dengan Pramuka Penegak. Pembinaan Pramuka Pandega dilakukan mulai
dari tingkat Gugusdepan dalam satuan yang disebut Racana, dan di
tingkat Kwartir dapat mengikuti Satuan Karya dan Dewan Kerja.
B.
Saran
Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi:
PP
Gugusdepan Gerakan Pramuka (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2007)
Panduan
Penyelesaian SKU Pandega (SK Kwarnas No. 199 Tahun 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar